Mengenal Kerugian Konsekuensial dalam Hukum Perdata

Jika Anda salah satu dari sedikit orang yang benar-benar membaca klausa standar dalam kontrak, apakah Anda pernah bertanya-tanya apa fungsi frasa yang sering digunakan ini: “…meskipun pihak tersebut telah diberi tahu tentang kemungkinan kerugian tersebut”? Untuk jawabannya, mari kita kembali ke masa dimana frasa ini mulai dikenal

Kasus Hadley v Baxendale: Awal Mula Pemahaman Kerugian Konsekuensial

Pada era 1850-an di Inggris, kasus Hadley v Baxendale menggambarkan pentingnya pemahaman mengenai ‘kerugian konsekuensial’ dalam hukum perdata. Saat Baxendale gagal mengirimkan poros engkol yang krusial bagi pabrik Hadley tepat waktu, muncul pertanyaan hukum mengenai sejauh mana tanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan oleh keterlambatan tersebut.

Membedah Kerugian Konsekuensial

Kerugian konsekuensial adalah kerugian atas manfaat yang diharapkan di masa depan atau kehilangan keuntungan yang akan diterima oleh penggugat. Ini termasuk dalam kerugian yang harus dapat diprediksi pada saat pembuatan kontrak, sebagaimana ditetapkan dalam kasus Hadley v Baxendale.

Kerugian dalam Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum

Dalam hukum perdata, kerugian bisa bersumber dari dua hal, yaitu wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. Wanprestasi, diatur dalam Pasal 1238 KUHPerdata, terjadi ketika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya, baik secara total atau sebagian, atau tidak tepat waktu. Pasal 1246 KUHPerdata menjelaskan bahwa ganti kerugian karena wanprestasi terdiri dari biaya, rugi, dan bunga.

Perbuatan melawan hukum, di sisi lain, diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Ini mencakup tindakan yang secara hukum dianggap salah dan menimbulkan kewajiban bagi pelaku untuk membayar ganti rugi. Kriteria untuk kerugian ini ditetapkan dalam Pasal 1372 KUHPerdata, yang mempertimbangkan berbagai aspek seperti berat ringannya penghinaan dan kemampuan kedua belah pihak.

Mengenal  Kerugian dalam Perbuatan Melawan Hukum

Menurut Prof. Rosa Agustina, kerugian dalam perbuatan melawan hukum sering kali hanya terbatas pada ‘rugi’ saja, berbeda dengan wanprestasi yang meliputi ‘biaya, kerugian dan bunga’. Kerugian konsekuensial dalam konteks ini sering kali termasuk kerugian immateril, yang mencakup kerugian nyata dan keuntungan yang diharapkan di masa depan.

Memahami Kerugian Konsekuensial dalam Praktik Hukum

Kasus Hadley v Baxendale mengajarkan kita pentingnya memahami ‘kerugian konsekuensial’ dalam praktik hukum. Dalam menyusun kontrak, memahami berbagai jenis kerugian dan bagaimana mereka diatur dalam hukum perdata adalah kunci untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memahami potensi risiko dan tanggung jawab yang mungkin timbul dari pelanggaran kontrak.

Langkah Selanjutnya

Dalam menyusun kontrak dan memahami berbagai aspek hukum, seperti ‘kerugian konsekuensial’, penting untuk mendapatkan panduan yang tepat. Kasus Hadley v Baxendale menunjukkan betapa rumitnya dunia hukum dan pentingnya memiliki pemahaman mendalam tentang kerugian yang dapat timbul dari sebuah kontrak.

Chayra Law Center adalah sebuah consulting firm di Jakarta dengan spesialisasi pada bidang hukum pidana, hukum konstitusi, hukum perdata dan perdagangan.

Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengakses website kami di https://s.id/lawcenter atau melalui email di chayralawcenter@gmail.com

chayra law center

Adalah Consulting Firm di Jakarta dengan spesialisasi pada bidang hukum pidana, hukum konstitusi, hukum perdata dan perdagangan.

Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengakses website kami di https://s.id/lawcenter atau melalui email di chayralawcenter@gmail.com

Share:

More Posts

Berlangganan via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Discover more from Chayra Law Center

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading