“William Shakespeare pernah menulis kutipan populer tentang arti sebuah nama. Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan Shakespeare, seperti pasangan selebritis Beyonce dan Jay-Z yang merasa arti sebuah nama sangat penting. Apa yang terjadi ketika mereka mencoba untuk mendaftarkan nama anak mereka sebagai merek dagang?”
“Apa arti sebuah nama?” Begitulah kata-kata yang pernah ditulis oleh sastrawan terkenal, William Shakespeare, dalam lakon epiknya yang berjudul “Romeo and Juliet”. Hingga saat ini, kutipan ini masih sering digunakan dalam perdebatan tentang arti sebuah nama. Shakespeare ingin menegaskan bahwa arti sebuah nama tidak sepenting yang dibayangkan, karena esensi dari suatu objek tidak terletak pada namanya. Shakespeare menyamakan sebuah mawar yang meskipun tidak memiliki nama, keindahannya dan aroma harumnya tetap akan tetap ada.
Walaupun kutipan ini sangat populer, tidak semua orang setuju dengan pandangan Shakespeare. Beyonce Knowles dan Jay-Z, misalnya, merasa bahwa arti sebuah nama sangat penting. Oleh karena itu, pada tahun 2012, pasangan selebritis asal Amerika Serikat ini mendaftarkan nama anak perempuan mereka sebagai merek dagang. Nama yang diberikan oleh Beyonce dan Jay-Z kepada anak mereka, Blue Ivy Carter, terkesan tidak biasa.
Sejenak, nama Blue Ivy memang terdengar lebih cocok sebagai merek dagang. Beyonce dan Jay-Z mengklaim bahwa mereka mendaftarkan nama anak mereka sebagai merek dagang karena rencana untuk membuka bisnis produk bayi dengan nama Blue Ivy. Namun, masalah muncul ketika ada pihak lain yang merasa keberatan dengan tindakan Beyonce dan Jay-Z ini. Seorang penyedia jasa perencanaan pernikahan di Boston, AS yang bernama Veronica Alexander merasa bisnisnya yang juga bernama Blue Ivy terganggu.
Klaim atas nama Blue Ivy antara Beyonce dan Jay-Z dengan Veronica pun terjadi. Pada akhirnya, Kantor Paten dan Merek AS memutuskan untuk memenangkan Veronica. Menurut laman www.lawyerportal.com, Kantor Paten dan Merek menganggap bahwa Veronica yang sudah memulai bisnisnya sejak tahun 2009 lebih berhak untuk menggunakan merek Blue Ivy.
Meskipun kasus nama anak perempuan Beyonce tidak berhasil dalam pendaftaran merek dagang, faktanya nama selebritis yang didaftarkan sebagai merek dagang sudah menjadi hal yang biasa di Amerika Serikat. Menurut sebuah artikel di laman www.ny-trademark-lawyer.com, beberapa nama selebritis telah berhasil diterima sebagai merek dagang resmi.
Dari dunia politik, contohnya mantan Presiden AS, Donald Trump sudah mendaftarkan namanya sebagai merek dagang. Istri Trump, Melania Trump juga melakukan hal yang sama. Dari dunia hiburan, banyak selebritis yang juga sudah mendaftarkan namanya sebagai merek dagang, seperti musisi pop country Taylor Swift, artis hip hop Rihanna, penyanyi pop Justin Bieber dan Katy Perry, model dan istri pesepakbola dunia Victoria Beckham, dan legenda hidup musik rock Bruce Springsteen. Beyonce yang gagal mendaftarkan nama anaknya sebagai merek dagang, juga memiliki merek dagang atas namanya sendiri.
Namun, tidak semua selebritis dapat dengan mudah mendaftarkan namanya sebagai merek dagang. Model terkenal di Amerika Serikat, Kylie Jenner, sempat mengalami kesulitan ketika mengajukan permohonan ke Kantor Paten dan Merek. Permohonan merek dagang yang diajukan Kylie ditolak karena dinilai bentrok dengan merek “KYLEE” milik Mimo Clothing Corp. Kantor Paten dan Merek menganggap bahwa penggunaan nama Kylie Jenner sebagai merek dagang akan menimbulkan kebingungan bagi konsumen karena pengucapan Kylie dan KYLEE dianggap mirip. Kedua merek tersebut juga didaftarkan untuk kategori produk yang sama, yaitu pakaian.
Kylie Jenner kemudian mengajukan permohonan pembatalan merek KYLEE dan berhasil. Namun, setelah satu kasus selesai, muncul kasus baru. Kali ini, Kylie Jenner bentrok dengan artis asal Australia, Kylie Minogue. Sengketa antara kedua Kylie ini terkait dengan kategori produk kosmetik. Kylie Minogue sempat mengajukan keberatan ke Komisi Banding Merek AS atas pendaftaran merek Kylie Cosmetics. Menurut Kylie Minogue, merek yang didaftarkan Kylie Jenner dapat menimbulkan kebingungan. Namun, pada akhirnya sengketa tersebut selesai dengan kesepakatan damai yang dibuat oleh kedua pihak.
Share this:
- Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
- Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
- Click to share on X (Opens in new window) X
- Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
- Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
- Click to share on Threads (Opens in new window) Threads
- Click to print (Opens in new window) Print
- Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email